Gubernur Kepri  Bersama Kepala BNPB RI Tiba di Natuna Lansung Gelar Rapat  

Gubenur Kepri dan Kepal BNPB RI Menggelar Kompersi Pers di Bandara Ranai

‘’Bupati Natuna Wan Siswandi laporkan 1.216 Orang  Warga sudan diamankan dipengunsian suma kebutuhan sudah cukup’’

Kupasonline.com, Natuna- Bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat. Kepala Badan Penangggulan Bencana Nasional (BNPB) RI Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M.  turun lansung bersama Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, SE., MM meninjau langsung lokasi tanah longsor.

Bacaan Lainnya

Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad bersama kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU tiba di Bandara Raden Sadjat, Ranai, Kabupaten Natuna, Selasa (07/03/23) pagi.

Setibanya di Bandara Raden Sadjat, Ranai, Natuna, Kepala BNPB RI langsung menggelar rapat untuk memberikan arahan kepada Gubernur, Danrem, Kapolda serta seluruh Forkopimda atau perangkat daerah lainnya yang terlibat langsung dalam proses evakuasi para korban tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna.

Sekda Natuna Boy Wijarnako bersama Ketua DPRD Natuna Daeng Amhar Menyambut Kubenur Kepri Ansar Ahmad dan Kepala BNPB RI RI Letjen TNI Suharyanto

Letjen TNI Suharyanto dalam arahannya meminta agar lokasi kejadian tidak menjadi kendala. Evakuasi harus dilakukan dan tim evakuasi harus maksimal dalam mencari korban yang masih dinyatakan hilang untuk sementara. Tidak menjadikan lokasi yang terpencil dan kondisi cuaca yang tidak stabil mempengaruhi proses pencarian.

“Setelah ini kita tetapkan sebagai darurat bencana, maka kita harus bahu-membahu secara maksimal melakukan pertolongan. Sebanyak 47 orang yang dinyatakan hilang itu relatif banyak. Makanya kita harus cari dengan maksimal, sampai betul-betul tidak mungkin ditemukan lagi,” kata Suharyanto.

Untuk masyarakat yang  berada di pengungsian, Suharyanto juga meminta agar kebutuhan sehari-harinya terjamin, baik berupa sandang, papan dan pangannya.

“Jangan sampai masyarakat yang sudah kena musibah itu dibebani lagi dengan susah mendapat bantuan makanan, pakaian dan sebagainya. Kita harus perhatikan betul-betul sampai status darurat bencana selesai,”ujarnya Suharyanto.

Ditegaskannya lagi, meskipun lokasi kejadian cenderung sulit diakses karena jauh dan harus berhadapan dengan cuaca yang tidak menentu di laut Natuna, namun Suharyanto meminta agar standar perlakuan penanganan bencana dilakukan secara seksama.

“Justru harus lebih maksimal lagi karena kondisi geografis dan cuaca mengharuskan kita demikian,”tegasnya.

Turut serta dalam rombongan dari Jakarta tersebut diantaranya Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan, Kapusdatin BNPB Dr. Abdul Muhari serta personil Basarnas.

Setibanya di Ranai, rencananya Gubernur Ansar bersama Letjen TNI Suharyanto akan langsung menuju pulau Serasan menggunakan kapal laut. Namun karena kondisi cuaca dan jarak tempuh yang jauh akhirnya dalam rapat diputuskan ditunda untuk menuju Serasan, yakni menjadi subuh (dini hari).

Sebelumnya Gubernur Ansar juga telah memerintahkan KMP Bahtera Nusantara 1 untuk membawa personel dan peralatan evakuasi ke pulau Serasan. KMP Bahtera Nusantara 1 dengan kapasitas 295 orang dan 36 unit kendaraan mengangkut beberapa personil Kemensos, TNI, Polri, KSOP, BPTD, dan Pemda.

Bupati Natuna Wan Siswandi didamping Wakil Bupati Natuna Rodial Huda tiba di Serasan lansung gelar Rapat

“Kita harus cepat untuk membawa personil dan peralatan ke pulau Serasan karena kondisinya darurat, semua armada yang memungkinkan untuk turun akan kita kirim kesana,” kata Gubernur Ansar.

Longsor terjadi di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan Timur, pada Senin (6/3) pukul 11.15 WIB. Longsor tersebut menyapu 27 rumah warga di Desa Pangkalan.

Dari Rilis yang di keluarkan Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan & Serasan Timur pada (07/03) pukul 07:00 WIB mencatat data korban meninggal teridentfikasi sebanyak 6 Orang, data meninggal belum terindentifikasi sebanyak 4 Orang.

Sementara yang dinyatakan hilang sejumlah 47 Orang. Adapun korban luka berat ada 4 Orang, dan korban kritis sejumlah 4 Orang (3 orang dikirim ke Pontianak via Bukit Raya dan 1 orang dikirim ke Ranai via Indra Perkasa).

Saat ini jumlah orang yang mengungsi di pengungsian PLBN sebanyak 219 Orang, pengungsian Puskesmas : 215 Orang, pengungsian Pelimpak dan Mesjid Alfurqon sebanyak 500  orang, dan pengungsian SMA 1 Serasan ada 282 orang. Total Pengungsi berjumlah 1.216 Orang.

Gubernur Ansar juga sudah bergerak cepat dengan mengirimkan  bantuan logistik sebanyak 200 paket. Setiap paketnya berisikan mie instan 2 dus, sarden 5 kaleng, minyak goreng 5 kilogram, gula 2 kilogram, teh 2 kotak, Susu bubuk 2 kotak, peralatan mandi 1 paket, peralatan makan 1 paket, dan peralatan masak 1 paket.

Dalam rombongan yang berangkat dari Jakarta, Basarnas juga mengirimkan enam personel unit K9 yang akan membantu mencari warga yang masih tertimbun longsor.

Sementara Bupati Natuna Wan Siswandi, S.Sos., M.Si yang sudah berada di lokasi kejadian sejak Senin Malam, memastikan Logistik Aman dan telah menyiapkan 8 Ton Beras di Pengusian agar pasokan logistik bagi warga terpenuhi, serta tidak terjadi kekurangan bahan makanan bagi para pengungsi yang kian bertambah mengingat adanya longsoran skala kecilbterjadi di gunung Pelimpak, Selasa (07/03/23).

Usai penarikan tim Evakuasi pencarian korban longsor Serasan, Bupati Natuna Wan Siswandi fokus terhadap pasokan bahan makanan bagi para pengungsi yang kini berjumlah 1.216 orang.

Para pengungsi ditempatkan di PLBN 219 orang, Puskesmas 215 orang, Masjid Al-furqan 500 orang dan di SMA Serasan 282 orang.

Menurut Wan Siswandi, Pemda Natuna menyiapkan 8 ton beras, 1000 dus air mineral, 15.000 papan (45 ribu butir) telur.

“Sebagian sembako lagi kami usahakan didistribusikan dari Ranai menuju serasan menggunakan Veri Indra Perkasa,” ungkap Wan Siswandi.

Korban tertimpa reruntuhan bangunan lagi di evakuasi TNI

Hingga saat ini, tim evakuasi masih menunggu cuaca sedikit cerah, dan rencana akan dilakukan siang ini pukul 13.00, di titik lokasi bencana longsor.

Data terkini ada 6 orang korban ditemukan meninggal dan telah teridentifikasi dan 4 lagi belum, 47 dinyatakan hilang, korban luka berat 1 orang, korban rawat jalan 3 orang, korban kritis 1 orang (1 meninggal di bukit raya saat dikirim ke Pontianak.

Daftar sementara data nama yang belum terkonfirmasi keberadaanya hingga berita ini di terbitkan di antaranya:

Hasmarullah

Erma

Fani

Khalisa (anak)

Zaimah (lansia)

Abdillah

Hermandi

Eva Lestari

Juhaima

Susan

Said Iswandi

Zaki (anak)

Usman

Dahlia

Ogi Manda

Asmarawati (Lansia)

Sahlia/Kak Salus (Lansia)

Muslimin (Lansia)

Suniman (Lansia)

Yunda (Remaja)

Faris (Anak²)

Zafa (Anak2)

Ayra Marzia (Balita)

Wawan Setiawan (Kades)

Amrizal

Bebenza

Ken Wahyu Ratri

Baim (Balita)

Eran

Padli

Diva (Anak2)

  1. Ya’ali (Catatan)

Haryuni

Delta Yuharni

Bahtiar (Lansia)

Janati (Lansia)

Murni AB

Masriati/i’i

Uciana

Esha Syifa (Anak2)

  1. Al Syafiq (Anak²)

Qisya Adelia (Anak2)

Liza/Dedek

Juwita

Melvi (Anak²)

Hazalina

Ikhsan

Rumah yang tertimbun : 27 Rumah

Contact Darurat :
Diskominfo Natuna
Narahubung : Patli Muhamad
Whatsapp : 0887-0819-7717

Data tersebut berdasarkan hasil perhimpunan data dan pencarian dihari pertama tanggal 06 Maret 2023 , dan akan di update secara berkala(red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *